Presents.

“Hai, sayang?” Pintu rumah Junie terbuka dan muncullah sosok yang ia cintai, Nana.

Junie langsung memeluk sang kekasih dengan erat, menyembunyikan wajah manisnya di ceruk leher sang dominan. Sedangkan yang dipeluk kini tengah terkekeh sambil membalas pelukan dari Junie.

“Masuk dulu, sayang. Nanti di liat tetangga loh” Junie buru-buru melepas pelukan itu, menarik Nana untuk masuk kedalam rumahnya kemudian mengunci menutup pintu rumahnya.

“Kamu mau minum apa, na?” Tanya Junie sambil memperhatikan gerakkan sang kekasih yang akan duduk di sofa.

“Gausah, sini duduk dulu” Nana menepuk sisi kanan nya yang kosong dan Junie tanpa basa-basi pun langsung duduk di sebelah Nana.

“Ini, aku bawa hadiah buat kamu” Nana menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang yang dihiasi pita berwarna kuning. Junie menerima hadiah itu dengan semangat.

“Wah~ apa ya isinya~” Gumam Junie dengan nada yang menggemaskan dan hal itu membuat Nana tersenyum lebar.

Kotak itu dibuka dan terlihat lah satu cangkir dengan lukisan moomin, sepasang kaus kaki moomin juga kotak kecil yang berisi gelang dan juga kalung.

“Na—” Ucapan Junie tercekat karena hadiah yang kekasihnya berikan padanya, luar biasa.

“Gimana? Junie suka?” Tanya Nana dengan lembut dan Junie langsung mengangguk senang.

“Makasih nana!”

Cup!

Pipi tirus kanan Nana di kecup tiba-tiba oleh Junie, membuat Nana terkejut sedangkan Junie tengah menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang kian memerah.

“Sayang? Kamu cuman mau cium pipi aku doang?” Goda Nana.

“Eng? Kurang?” Mata yang menurut Nana sangat indah itu menatapnya dengan pandangan polos.

“Iya, dong~” Junie menatap Nana sebentar lalu mengangguk kecil, kotak yang ada diatas pahanya itu ia taruh ke meja lalu sedikit memiringkan duduknya untuk menghadap sang dominan.

Kedua pipi Nana di tangkup dengan telapak tangan mungilnya, mata keduanya saling menatap, lalu bibir Junie maju untuk mengecup pipi kiri Nana.

Cup!

“Makasih kado nya nana!”

Cup!

Bibir keduanya saling menempel, tidak ada lumatan, hanya menempel. Mata mereka terpejam, seperti saling menghantarkan perasaan hangat juga bahagia lalu Junie menjauhkan wajahnya dari Nana. Pipi nya kini bersemu dan membuat Nana terkekeh karena gemas.

Cup!

Kening Junie di kecup dengan lembut oleh Nana lalu membawa kekasih mungilnya kedalam pelukan yang hangat.

“Selamat ulang tahun, junie kesayangannya nana” Ucap Nana dengan lembut tepat di telinga kanan Junie.

“Makasih nana, i love you”

“I love you too”