Malam itu.
Reggie kini tengah mengelus surai milik kekasihnya yang sekarang sedang memeluk dirinya dengan erat. Ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Reggie dan tangannya semakin erat memeluk pinggang ramping Reggie.
“Alen“
“Hm“
“Kamu gamau cerita tentang hari kamu?“
Galen memejamkan matanya sejenak, menikmati elusan yang Reggie berikan serta mengatur nafasnya agar tenang.
“Aku dapet tawaran dari perusahaan brand besar. Jadinya gitu, studio jadi lebih sibuk buat ngatur semuanya” Reggie mengangguk paham dalam diamnya.
“Tapi tadi ada kejadian, salah satu staff bagian design lupa save beberapa konsep foto nanti. Dan ya... akhirnya aku pulang telat buat bikin konsep itu” Kemudian Galen pun semakin menenggelamkan wajahnya dalam pelukan itu.
“Berat ya...“
“Banget, re“
“Tapi kamu hebat loh, len“
Galen memilih diam untuk mendengarkan ucapan si manis. “Kamu hebat bisa handle semuanya dalam satu hari dan kamu juga hebat banget karena udah bisa jadi atasan yang profesional. Padahal kamu baru lakuin ini semua selama tiga bulan” ujar Reggie dengan suara lembutnya.
“Aku bangga banget sama kamu dan aku yakin orangtua kamu juga bangga sama kamu yang sekarang“
“Kamu jangan bikin aku nangis“
“Loh? Alen jadi cengeng?“
“Engga gitu, sayang“
“Ahahaha, iya. Aku bercanda“
Lalu hening, mereka sedang menikmati irama detak jantung mereka.
“Re, makasih karena terus ada di samping aku“
“Terimakasih kembali“
“Aku sayang kamu“
“Aku juga. Aku sayang sama kamu“