dudydudu

Jero menampilkan senyum terbaiknya dan Raka sedang memberikan pandangan galaknya.

“Jangan di gituin mukanya, malah keliatan lucu”

BANGSAT.

Helaan nafas berat pun Raka keluarkan hingga suara tawa dari wanita terdengar di telinganya.

“Pacarmu dateng kok malah di galakin, raka?” Mendengar itu, raut wajah Raka yang tadinya garang menjadi sedikit melunak.

“Dia bukan pacar aku, bu” Jawab Raka dengan suara yang menyiratkan malu.

“Halo tante, status kita sekarang emang bukan pacaran tapi saya pastiin coming soon Raka jadi pacar saya” Kalimat yang Jero ucapkan membuat Raka terkejut sampai mulutnya menganga.

“Iya, nak. Semangat berjuangnya!” Kini Raka menatap ibu nya dengan pandangan tidak percaya.

“Ibuuuu”

“Dah sana berangkat, takut telat”

Raka kembali mendengus kemudian beralih menatap Jero yang sedang tersenyum ramah padanya.

“Yuk, sayang?”

“SAYANG PALA LU PEYANG!”

“RAKA, JANGAN TERIAK TERIAK!”

“Maaf, ibu! Udah, ayo buruan berangkat!”

Jero tersenyum kepada ibu Raka, sambil menundukkan kepalanya sedikit, sebuah pesan bahwa ia pamit pergi dan di respon baik oleh ibu Raka.

Jero pun berangkat ke sekolah dengan senyuman yang mungkin akan bertahan sampai jam pulang sekolah nanti.

Duh, manisnya pagi Raka hari ini. Eh, atau mungkin pagi Jero?