Call.
/sambungan terhubung./
“Hallo Alen~” Reggie bersuara lebih dulu saat sambungan mereka terhubung.
'Hallo juga, sayang. Maaf ya, kamu harus nemenin aku gini' Reggie tersenyum tipis dikala mendengar suara sang kekasih.
“Gausah minta maaf. Lagian, udah lama kita ga sleep call gini kan?“
Suara tawa dari sang kekasih membuat Reggie merasa bahagia di dadanya. Kedua matanya ia pejamkan karena merasa lelah.
'Sayang'
“Hm?“
'Gimana rasanya saat mimpi kamu terwujud?'
Mendengar hal itu, sontak Reggie membuka kedua matanya yang sempat terpejam tadi.
“Rasanya ya.... bahagia. Sangat, sampai aku gabisa berkata-kata saking bahagia nya” Reggie memandang langit-langit kamarnya.
“Alen, aku masih ga nyangka mimpi aku yang sempat padam itu bisa terwujud sekarang. Aku ga expect bakal bisa ngerasain hal kaya gini“
Hening pun melanda setelahnya.
“Tanpa kamu, len. Tanpa kamu yang hadir di hidup aku, reggie yang kamu liat sekarang gaakan pernah ada. Hidup aku berubah karena kehadiran kamu” Reggie tersenyum tipis saat mendengar suara dengkuran halus setelah berbicara.
“Udah tidur ya?“
“Yaudah, aku tutup telponnya. Selamat tidur, pacar kesayangan aku. Semoga besok kamu bisa ngerasain kebahagiaan yang banyak. Love you“
/Sambungan terputus./